Dampak Bullying secara Verbal | Catatan Kajian
Belum lama ini saya sering mengikuti kajian online salah satunya tentang Hijrah dan kehebatan seorang muslim yaitu meskipun sedikit ilmunya muslim yang baik setidaknya memiliki akhlak dalam menjaga lisan dan tidak pernah mau mengganggu orang lain baik dengan kata-kata, tulisan dan prilaku.
sering kali kata-kata yang di ucapkan tanpa disadari keluar dari mulut begitu saja karena mungkin sudah biasa celetak celetuk atau mengganggap remeh atau rendah lawan bicara, akibat dari perbuatan tersebut mungkin akan ada timbul rasa dendam, benci, miskomunikasi sehingga berdampak buruk pada pelaku maupun korbannya. ironisnya di era saat ini bahkan baik pelaku maupun korban bullying telah manjadi kebiasaan buruk yang terpaksa diwajarkan karena beberapa faktor yang mempengaruhinya. umumnya hal ini rentan terjadi baik dalam lingkungan keluarga, pertemanan, persahabatan, pekerjaan dll. lantas hal ini juga di perparah oleh pelaku yang sering melakukan tekanan baik secara sadar ataupun tidak sadar pada korbannya berupa kalimat "baperan lu/ mental tempe lu/ gak asyik lu/ kayak lu paling baik aja/ yah gak cocok sama tongkrongan kita lu/ gue tau kartu as lu/ banyak gaya lu/ kalau bangsat bangsat aja lu/ dengan panggilan nama yang buruk", Na'udzubillah.
lalu apa alasan saya menulis catatan ini ? apakah saya pelaku atau korban bullying terlepas dari itu, tentunya catatan ini adalah sebagai pengingat buat saya pribadi bahwa dampak bullying itu tidak baik, mengingat jalan Hijrah itu tidak mudah karena itu adalah bagian proses yang harus dilalui dan setidaknya saya telah mengambil bagian dari dakwah itu meskipun hanya kulitnya saja. berangkat dari hal tersebut lalu saya coba mencari referensi dengan pendekatan ilmu Agama dan sains psikologi.
Salah satu penelitian dengan judul Bullying dalam Pandangan Islam, Bullying merupakan tindakan intimidasi berupa fisik maupun psikis terhadap seseorang atau kelompok yang disebabkan sikap superioritas seseorang atau kelompok, hingga merasa berhak atau berkuasa untuk mengintimidasi orang lain.
salah satu hadist tentang perilaku merendahkan orang lain, yaitu hadis dalam kitab Shahih Muslim nomor 4650:
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مَسْلَمَةَ بْنِ قَعْنَبٍ حَدَّثَنَا دَاوُدُ يَعْنِي ابْنَ قَيْسٍ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ مَوْلَى عَامِرِ بْنِ كُرَيْزٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تَحَاسَدُوا وَلَا تَنَاجَشُوا وَلَا تَبَاغَضُوا وَلَا تَدَابَرُوا وَلَا يَبِعْ بَعْضُكُمْ عَلَى بَيْعِ بَعْضٍ وَكُونُوا عِبَادَ اللَّهِ إِخْوَانًا الْمُسْلِمُ أَخُو الْمُسْلِمِ لَا يَظْلِمُهُ وَلَا يَخْذُلُهُ وَلَا يَحْقِرُهُ التَّقْوَى هَاهُنَا وَيُشِيرُ إِلَى صَدْرِهِ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ بِحَسْبِ امْرِئٍ مِنْ الشَّرِّ أَنْ يَحْقِرَ أَخَاهُ الْمُسْلِمَ كُلُّ الْمُسْلِمِ عَلَى الْمُسْلِمِ حَرَامٌ دَمُهُ وَمَالُهُ وَعِرْضُهُ حَدَّثَنِي أَبُو الطَّاهِرِ أَحْمَدُ بْنُ عَمْرِو بْنِ سَرْحٍ حَدَّثَنَا ابْنُ وَهْبٍ عَنْ أُسَامَةَ وَهُوَ ابْنُ زَيْدٍ أَنَّهُ سَمِعَ أَبَا سَعِيدٍ مَوْلَى عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَامِرِ بْنِ كُرَيْزٍ يَقُولُ سَمِعْتُ أَبَا هُرَيْرَةَ يَقُولُا قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَذَكَرَ نَحْوَ حَدِيثِ دَاوُدَ وَزَادَ وَنَقَصَ وَمِمَّا زَادَ فِيهِ إِنَّ اللَّهَ لَا يَنْظُرُ إِلَى أَجْسَادِكُمْ وَلَا إِلَى صُوَرِكُمْ وَلَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوبِكُمْ وَأَشَارَ بِأَصَابِعِهِ إِلَى صَدْرِهِ
Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Maslamah bin Qa'nab; Telah menceritakan kepada kami Dawud yaitu Ibnu Qais dari Abu Sa'id budak 'Amir bin Kuraiz dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Janganlah kalian saling mendengki, saling memfitnah, saling membenci, dan saling memusuhi. Janganlah ada seseorang di antara kalian yang berjual beli sesuatu yang masih dalam penawaran muslim lainnya dan jadilah kalian hamba-hamba Allah yang saling bersaudara. Muslim yang satu dengan muslim yang lainnya adalah bersaudara tidak boleh menyakiti, merendahkan, ataupun menghina. Telah menceritakan kepadaku Abu At Thahir Ahmad bin Amru bin Sarh Telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahab dari Usamah yaitu Ibnu Zaid Bahwa dia mendengar Abu Sa'id -budak- dari Abdullah bin Amir bin Kuraiz berkata; aku mendengar Abu Hurairah berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: -kemudian perawi menyebutkan Hadits yang serupa dengan Hadits Daud, dengan sedikit penambahan dan pengurangan. Diantara tambahannya adalah; "Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada tubuh dan rupa kalian, akan tetapi Allah melihat kepada hati kalian. (seraya mengisyaratkan telunjuknya ke dada beliau).
Jika dicermati, hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim melarang segala sesuatu yang dapat menyebabkan perpecahan. Seperti iri, fitnah, meremehkan dan mengambil hak orang lain. Hadist ini ada karena Rasulullah melarang tindakan merendahkan yang secara khusus ditujukan bagi sesama umat Islam bisa faktor ekonomi, pendidikan tentunya yang sangat diperhatikan adalah aspek-aspek sosial seperti tata cara bermasyarakat dan menjaga persatuan.
Tindakan pencegahan dalam rangka mencegah ataupun mengatasi tindakan bullying
Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat
- www.syekhnurjati.ac.id
- www.hadits.id
- www.muslim.or.id
- www.unicef.org
- www.international.sindonews.com
- www.workplacebullying.org
- https://scholar.google.co.id/scholar?q=sains+psikologi+bullying&hl=id&as_sdt=0&as_vis=1&oi=scholart
Insert code: <i rel="code">Put code here</i> or <i rel="pre">Put code here</i>
Insert image: <i rel="image">Put Url/Link here</i>
Insert title: <b rel="h3">Your title.</b>
Insert blockquote: <b rel="quote">Put text here</b>
Bold font: <b>Put text here</b>
Italics: <i>Put text here</i>
0 Comments