Kebutuhan perancah bambu per 1m2

Menghitung kebutuhan perancah bambu | AHSP bagian IV BidCiptaKarya 2022

Menurut Peraturan Menakertrans No. 1 Per/Men/1980 mengenai Keselamatan Kerja & Konstruksi Bangunan, perancah (scaffold) merupakan alat yg dibuat lalu dipasang untuk sementara sebagai penyangga kegiatan pekerjaan konstruksi, bahan-bahan, & peralatan selama dalam pekerjaan konstruksi bangunan berlangsung. Perancah merupakan alat bantu konstruksi yang dipasang bila pekerjaan bangunan gedung telah mencapai ketinggian 2 meter atau pekerjaan yang dilaksanakan sulit dijangkau oleh pekerja. 

Bambu yang digunakan juga harus bambu tua, yang sebagian besar berwarna kuning muda atau hijau tua, berserat rapat, berbintik-bintik, putih di pangkal, permukaan mengkilat, dan buku-bukunya tidak boleh pecah.  Papan yang digunakan sebagai scaffold decking harus dipotong sejajar dengan serat kayu untuk menopang beban dengan ketebalan minimal 8mm. Jarak antara dinding bangunan dan lantai kerja tidak boleh lebih dari 30 cm.

Youtube

Menghitung kebutuhan volume perancah bambu dalam satuan m2, misalkan untuk membuat dak beton ukuran 7x10m, berapa m2 perancah bambu yang dibutuhkan ?

Hitung :
  • Volume perancah menggunakan rumus persegi panjang (P x L)
  • 7m x 10 m = 70m2

Dilihat dari tabel AHSP, bahwa pembuatan 1m2 steger/ perancah dari bambu s.d tinggi 6 meter menggunakan bahan bambu dengan diameter 6-8/ 600cm dan tali ijuk. maka dapat dihitung kebutuhannya sebagai berikut ;
  • Bambu 1,25 x 70m2 = 87.5btg ~ 88btg
  • Tali ijuk 0,186 x 70m2 = 13.02 kg ~ 13kg
sedangkan untuk menghitung RAB harga per m2, input harga satuan kemudian di jumlah.

Menentukan Bambu, [dikutip dari ruang-sipil.com]

Perancah atau Scaffolding dari bambu dan kayu pada bagian pangkalnya haruslah berukuran ˃ ø 7 cm atau kayu berukuran 5 x 7 cm agar cukup mampu menahan factor tekuk yang ditimbulkan.

ruang-sipil.com

Dapat dilihat bahwa pada saat memasang perancah bambu, berbagai hal dapat dipertimbangkan dalam hal jarak masing-masing perancah ke bagian struktur atau lebih memperhatikan terhadap gambar teknis atau denah rencana kerja pada tahap paling awal untuk mempertimbangkan pemasangan terhadap bagian dari struktur balok dengan kemudian diteruskan terhadap bagian pada struktur pelat dengan mempertimbangkan jarak secara kondisional dilapangan untuk system plot jarak setiap bambunya, namun diperhatikan juga yang tertara pada tabel tertera terkait ukuran maksimal pemasangan bambu agar sesui dengan ketentuan.

FAQs (Frequently Asked Questions) atau pertanyaan yang sering diajukan.

Kenapa bambu?

Dibandingkan dengan baja, bambu jauh lebih ringan, enam kali lebih cepat untuk di pasang dan lebih cepat untuk dibongkar. jika dipasang dengan benar dapat di aplikasikasikan dan masuk di lokasi yang sempit. serta biayanya terbilang murah di bandingkan dengan perancah besi.

Benarkah bambu lebih kuat dari baja?

Bambu bisa lebih kuat dari baja, tergantung dari jenis bambu dan jenis baja yang dibandingkan. Namun jika dilihat secara umum, bambu tidak sekuat baja. Faktor lain yang akan mempengaruhi kekuatan adalah seberapa baik perancah dibangun. Agar scaffolding bambu mencapai kekuatan maksimal, harus dirakit oleh seorang pekerja yang berpengalaman di bidang scaffolding bambu.

Apakah perancah bambu dapat didaur ulang?

Ya, perancah bambu dapat didaur ulang. Setelah bambu tidak bisa digunakan lagi, potongan-potongan bambu digunakan dimanfaatkan kembali sebagai platform berjalan. Setelah tidak bisa lagi digunakan sebagai platform berjalan, bambu dibakar sebagai sumber energi biomassa.

Keuntungan pemakaian perancah dari bambu

  • Harga bambu relatif murah
  • Dapat dengan baik menerima getaran, tumbukan, dan perlakuan yang kasar.

Kerugian pemakaian perancah dari bambu

  • Kemungkinan penggunaan ulang relaitf kecil (tidak dapat digunakan dengan fungsi yang sama)
  • Pengerjaan pemasangannya cukup rumit (untuk pekerja baru/ tidak terlatih)
  • Bongkar pasang perancah bambu membutuhkan waktu yang lama (untuk pekerja baru/ tidak terlatih/ faktor lainnya)
  • Pemakaian tenaga kerja dalam jumlah yang besar
  • Keterbatasan ukuran standar

Jenis bambu yang umum digunakan untuk struktur bangunan atau rumah :

Bambu Betung (Dendrocalamus Asper)
Bambu ini dapat diawetkan untuk kemudian digunakan dalam konstruksi bangunan maupun jembatan atau juga dibuat furniture dan berbagai jenis peralatan pertanian dan peternakan maupun bambu laminasi karena daya rekatnya yang cukup baik. Jika tidak diawetkan, jenis bambu ini rentan terhadap rayap tanah dan rayap kayu, jenis bambu ini dapat bertahan selama kurang lebih 3 tahun jika berhubungan dengan tanah lembab dan basah.

Bambu Wulung (Gigantochloa Atroviolacea)
Bambu ini baik digunakan sebagai bahan baku pulp atau kertas, atau jika diawetkan dapat digunakan sebagai berbagai macam furniture, kerajinan tangan, atau alat musik yang terbuat dari bambu seperti angklung, calung, gambang dan lain sebagainya.

Bambu Apus (Gigantochloa Apus)
Bambu Apus memiliki ketahanan yang cukup baik terhadap rayap kayu kering maupun rayap tanah. Bambu jenis ini mudah diawetkan menjadi bambu lamina, atau bahan anyaman maupun diaplikasikan sebagai pagar, sebagai konstruksi ringan dalam pembuatan furniture maupun partisi ruangan.

Bambu Ampel
Bambu jenis ini baik digunakan untuk konstruksi ringan, sebagai bahan baku furniture maupun berbagai macam kerajinan, namun bambu ampel harus diawetkan terlebih dahulu karena ia rentan terhadap rayap tanah meskipun cukup tahan terhadap jamur.

Bambu Andong (Gigantochloa Pseudoarundinacea)
Bambu Andong memiliki sifat kelenturan yang baik untuk pembuatan konstruksi bangunan atau jembatan dan juga bambu lamina. Bambu ini juga baik digunakan sebagai bahan baku pulp maupun kertas. Akan tetapi sebelum diaplikasikan dalam struktur bangunan, Bambu Andong perlu diawetkan karena rawan terhadap rayap kayu kering.



Referensi :
Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil, BAGIAN IV: ANALISIS HARGA SATUAN PEKERJAAN (AHSP) BIDANG CIPTA KARYA DAN PERUMAHAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
ruang-sipil.com
synergysolusi.com
multimedia.scmp.com
https://www.inbar.int/resources/inbar_publications/design-of-bamboo-scaffolds/
https://www.dw.com/id/andalkan-bambu-indonesia-berjuang-hasilkan-energi-hijau/a-57259206
http://lipi.go.id/berita/single/Bambu-Potensial-Sebagai-Biofuel/7562
pokohjayateknik.com




Insert code: <i rel="code">Put code here</i> or <i rel="pre">Put code here</i>
Insert image: <i rel="image">Put Url/Link here</i>
Insert title: <b rel="h3">Your title.</b>
Insert blockquote: <b rel="quote">Put text here</b>
Bold font: <b>Put text here</b>
Italics: <i>Put text here</i>

0 Comments